Translate

Saturday, May 11, 2013

ESAI KRITIK PUISI Yunia Hardianti

Debaran Merah Marun Sapardi Djoko Damono: Pilihan Kata di Dalamnya
Oleh
Yunia Hardianti - 100211406107


Kata sajak sering kita dengar dalam dunia sastra. Sajak merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintan penyair terhadap bahasa. Sajak merupakan pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Perasaan dan pikiran penyair yang masih abstrak dikonkretkan. Sajak tak lepas dari seni rangkai kata yang penuh dengan makna. Penyair mengolah kata sedemikian rupa sehingga tercapai suatu sajak. Sajak merupakan salah satu media bagi seseorang untuk mencurahkan segala macam perasaan yang ada di benaknya.

Dalam sajak “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono, sangat kental dengan unsur keromantisan. Sapardi Djoko Damono sangat piawai dalam memilih kata. Dalam merangkai kata-kata yang indah dan romantis, Sapardi Djoko Damono sangat mahir sehingga menjadi puisi yang elok rupawan. Unsur keromantisan yang tergambar dalam puisi “Aku Ingin” tergambar dalam bait berikut.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
Kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
Kepada hujan yang menjadikannya tiada.

(Aku Ingin, Sapardi Djoko Damono)
            Puisi “Aku Ingin” sangat lekat dengan sentuhan romantis. Pilihan kata yang begitu sempurna dalam menggambarkan unsur keromantisan.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
Kepada api yang menjadikannya abu
Diksi yang menunjukkan keromantisan ketika penulis sedang merasakan hangatnya jatuh cinta. Rasa jatuh cinta  yang sederhana. Kesederhanaan yang diibaratkan ketika “kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Dalam “aku ingin” penyair ingin menyampaikan bahwa cinta sejati itu tidak perlu dinyatakan dalam kata-kata yang berbunga-bunga, atau disertai janji-janji muluk. cinta sejati kadang bersifat misterius, yaitu dengan kata yang tak sempat diucapkan. Cinta antara kedua makhluk itu begitu sederhana dan luluh bersatu seperti luluhnya kayu dalam api yang menjadikannya abu.
Sapardi begitu sempurna dalam merangkai kata-kata romantis dalam puisi “Aku Ingin” sehingga pembaca sangat tertarik untuk membacanya. Kata-kata romantis selalu terungkap dalam puisi “Aku Ingin”. Rasa jatuh cinta yang digambarkan begitu romantis dalam puisi “Aku Ingin”. Rasa jatuh cinta yang digambarkan Sapardi Djoko Damono dalam puisi “Aku Ingin” adalah cinta yang sangat sederhana, cinta yang tidak menuntut adanya kesempurnaan.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
Kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Romantisme yang tercipta dalam puisi “Aku Ingin” mampu membuat suasana menjadi lebih dekat dan lebih terasa belaian kasih dan sayang. Cinta yang begitu sederhana, manis, dan romantis. Pilihan kata yang digunakan untuk membuat romantis sangat elok dan tidak sampai kehilangan makna karena kesederhanaannya.
Cinta sejati juga tidak perlu isyarat-isyarat. hati kedua insan yang saling bertautan dan membuat keduanya lebur dan musnah seperti awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. setelah awan dan hujan menyatu, mereka berdua siap dalam ketiadaan.

Dalam puisi “Aku Ingin” Sapardi ingin mengemukakan pandangannya tentang kesederhanaan. Tidak banyak sanjungan, tidak ada janji-janji di dalamnya tetapi puisi tersebut begitu terasa suasana romantis yang timbul akibat daya pilihan kata yang dipilih.

No comments:

Post a Comment