KEISTIMEWAAN PILIHAN KATA DALAM
CERPEN MALAMNYA MALAM KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA
Oleh
Yunia
Hardianti - 100211406107
Cerpen
merupakan salah satu dari sebuah karya sastra. Cerpen sendiri merupakan cerita
pendek yang menggambarkan kisah seseorang secara singkat. Salah satu cerpen
yang cukup terkenal berjudul Malamnya Malam karya Seno Gumira Ajidarma.
Pada
cerpen Malamnya Malam menceritakan sebuah pengorbanan seseorang yang tiada
berarti. Ide tersebut begitu sederhana, tentang pengorbanan yang tak
mendapatkan sebuah balasan, tetapi ketika kita membaca cerpen tersebut kita
akan terbawa kepada perasaan tokoh aku yang tergambar jelas dalam kisah
tersebut.
Pada
bagian awal cerpen Malamnya Malam dibuka dengan narasi yang sungguh indah.
Dengan dibumbui gaya bahasa, pemilihan kata , dan penataan kalimat yang sungguh
istimewa. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan tersebut.
Malam muncul dari balik daun-daun, dan dari balik
ranting bulan muncul perlahan-lahan, sementara orang-orang berjalan disepanjang
trotoar, dan jalanan masih saja ramaisemenjak senja tadi. Dan hujan telah turun
sepanjang kota dan membasahi genting-genting dan teras-teras tak beratap,. . .
Dari kutipan tersebut
terlihat jelas bahwa pengarang menggunakan gaya bahasa yaitu majas
personifikasi. Pemilihan kata dan penataan kalimat pun oleh pengarang disusun
dengan istimewa dan tepat. Hal itu dilakukan pengarang dengan tujuan supaya
cerita itu bisa menjadi lebih hidup/nyata sehingga pembaca dapat berimajinasi
dan dapat menyelaraskan diri menjadi sosok/tokoh dalam cerita tersebut.
Dalam menggambarkan suasana
yang ada pada cerpen tersebut sangatlah indah. Dimulai dari memilih kata-kata
yang begitu indah dan dalam merangkai pun Seno Gumira sangat piawai, sehingga
cerita tersebut dapat dirasa lebih hidup dan kelihatan indah. Hal itu dapat
dilihat pada kutipan tersebut.
Air menetes dari talang dari pucuk daun dari kawat listrik
dan dari langit sisa-sisa hujan dari langit menitip dalam gerimis sangat tipis
dan kabur dalam hembusan angin yang bertambah kuat. Dan titik air itu tampak
bagus dalam cahaya lampu kuning di jalanan dan suara air mengalir di tepi jalan
mengejar selokan terasa tetap mesra, dan bersahaja. Itulah soalnya kini bila
aku harus menemuimu lagi. Langit-langit bergeser dan hatiku yang gelisah
bersama resah bar dan lampu-lampu muram dan lagu penyanyi yang sedih
terbata-bata tak henti mengalun.
Pilihan kata yang dipakai
dalam cerpen tersebut juga serasi dengan tema yang diangkat pada cerpen
tersebut. Kata-kata yang ada pada cerpen tersebut sangat sesuai dengan ide yang
diangkat, yaitu pengorbanan yang tiada berarti. Tidak hanya itu saja, dalam
menggambarkan watak pada tokoh, Seno Gumira menggunakan pilihan kata yang cukup
memukau pembaca. Lewat gambaran setting suasana yang dibumbui pilihan kata yang
istimewa dan penataan kalimat yang bagus dapat memicu timbulnya karakter tokoh
pada cerpen tersebut. Hal itu dapat dilihat pada kutipan tersebut.
Aku harus merelakanmu
untuk bercintaan di kamar-kamar hotel yang pengap dan tinggal sendiri saja
menulis puisi-puisi sepi seorang penganggur yang terdampar di kota besar. . ..
sunyi dan dingin malam melanda dan menjauhkan aku darimu dan kakiku pun
beratrasanya untuk mengeharmu, hanya bisa mamndangmu saja dari tempat ini,
bahkan kamu pun mungkin sudah tak mengenali aku lagi.
Dari
kutipan di atas dapat diketahui bahwa tokoh aku memiliki watak rela berkorban
walau meski terasa menyakitkan.
Di sisi
lain, ada suatu kelemahan pada cerpen tersebut, yaitu dibalik pemakaian gaya
bahasa dan pilihan kata yang cukup indah teresbut dapat membuat pembaca menjadi
sedikit sulit untuk memahami cerita. Jika pembaca hanya membaca cerpen satu
kali saja maka tidak akan mampu memahami cerita. Terlalu banyak narasi yang
bertujuan untuk menggambarkan seting pada cerpen tersebut sehingga pembaca
menjadi bosan untuk membaca cerpen tersbeut. Jadi, untuk memahami cerita pada
cerpen Malamnya Malam karya Seno Gumira Ajidarma, pembaca harus membaca cerpen
tersebut setidaknya dua sampai tiga kali supaya dapatmemahami cerita yang ada
pada cerpen tersebut.
No comments:
Post a Comment