Translate

Thursday, May 16, 2013

ESAI KRITIK DRAMA Yunia Hardianti

Kesederhanaan Pilihan Kata dalam Naskah Drama
Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi
Karya Gusmel Riyadh

Oleh
Yunia Hardianti - 100211406107


Naskah drama merupakan kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Naskah drama merupakan suatu karangan atau cerita yang berupa tindakan atau perbuatan yang masih berbentuk teks atau tulisan yang belum diterbitkan (pentaskan). Salah satu naskah drama yang terkenal yaitu ‘Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi’ karya Gusmel Riyadh. Dalam naskah drama ‘Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi’ mengandung aspek sosiologis. Dalam naskah drama tersebut mengangkat sebuah kehidupan bermasyarakat. Pengarang begitu pandai mendeskripsikan setting, terutama setting suasana yang dapat menunjang aspek sosiologisnya. Setting suasana yang digambarakan oleh pengarang membuat cerita itu menjadi lebih hidup. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.

PAK  RT  MELIHAT  WAJAH-WAJAH YANG  BERGAIRAH,  BAGAIKAN  SIAP  DAN TAK  SABAR  LAGI MENGIKUTI   PERMAINAN   YANG   SEOLAH-OLAH  PALING  MENGASYIKKAN    DI  DUNIA. LANTAS  SEGALANYA JADI  BEGITU  HENING.  BUNYI  PINTU YANG  DITUTUP TERDENGAR JELAS. BEGITU  PULA  BUNYI  RESLUITING  ITU,  BUNYI  GESEKAN  KAIN-KAIN  BUSANA  ITU,  DENDANG- DENDANG KECIL ITU, YANG JELAS SUARA WANITA. LANTAS BYAR-BYUR-BYAR-BYUR. WANITA ITU RUPA-RUAPNYA MANDI DENGAN DAHSYAT SEKALI. BUNYI GAYUNG MENGHAJAR BAK MANDI MANTAB  DAN  PENUH  SEMANGAT.   NAMUN  YANG  DINANTI-NATIKAN PAK RT BUKAN ITU. BUKAN PULA  BUNYI GESEKAN SABUN KE TUBUH YANG  BASAH, YANG SANGAT TERBUKA UNTUK DITAFSIRKAN SEBEBAS-BEBASNYA. YANG  DITUNGGU PAK  RT  ADALAH SUARA WANITA  ITU.  DAN MEMANG  DENDANG  KECIL  ITU SEGERA  MENJADI  NYANYIAN   YANG  MUNGKIN   TIDAK TERALU MERDU   TAPI TERNYATA MERANGSANG KHAYALAN MENGGAIRAHKAN. SUARA WANITA ITU SERAK-SERAK BASAH, ENTAH APA  PULA YANG  DIBAYANGKAN  ORANG-ORANG  DIBALIK TEMBOK  DENGAN   SUARA YANG SERAK-SERAK  BASAH  ITU. WAJAH  MEREKA  SEPERTI  ORANG  LUPA DENGAN   KEADAAN SEKELILINGNYA. AGAKNYA  NYANYIAN WANITA  ITU TELAH  MENCIPTAKAN SEBUAH  DUNIA  DI KEPALA MEREKA DAN MEREKA SUNGGUH-SUNGGUH SENANG BERADA DISANA.
Penggambaran suasana dalam naskah tersebut begitu sempurna. Seolah-olah pembaca melihat langsung cerita yang terjadi dalam naskah drama tersebut.
Pengarang tidak hanya lincah dalam mendeskripsikan setting tetapi dengan kepiawaiannya menggambarkan tokoh dan karakternya juga terlihat pada sosok Gusmel Riyad. Tokoh-tokoh yang ada dalam naskah drama ‘Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi’ sungguh kelihatan alami, penuh kewajaran dan sesuai dengan keadaan yang diceritakan. Tokoh-tokoh yang ada dalam naskah drama tersebut tidak terlalu istimewa dan cukup sederhana, tetapi sangat menarik untuk dipahami. Tokoh-tokoh yang ada dalam naskah dama tersebut diantaranyaPak RT, Hansip, Zus, Ibu-ibu, dan Lelaki. Salah satu penggambaran karakter tokoh dapat dilihat pada kutipan berikut.

PAK RT         
“ lho, lho, lho, sabar dulu. Semuanya harus dibicarakan baik-baik. Dengan musyawarah, dengan Mufakat, jangan main hakim sendiri. Dia kan tidak membuat kesalahan apa-apa? Dia hanya menyanyi di kamar mandi.  Yang salah adalah imajinasi suami ibu-ibu  sendiri, kenapa harus  membayangkan  adegan-adegan erotis?  Banyak  penyanyi Jazz suaranya serak-serak basah,  tidak menimbulkan masalah.  Padahal lagu-lagunya tersebar ke seluruh dunia”. 
PAK RT        
“ Aduh, terimakasih  banyak Zus. Harap  maklum Zus, saya  cuma tidak ingin masyarakat menjadi resah”.
PAK RT
Baiklah, Bapak-bapak Ibu-Ibu saya  sudah  memutuskan,   akan mendirikan  fitness  centre  di  kampung  ini.  Di  fitness  centre  itu  akan diajarkan Senam Kebahagiaan  Rumah Tangga yang wajib diikuti ibu-ibu, supaya bisa membahagiakan suaminya. pembukaan fitness center itu  kelak,  kalau  bisa  dihadiri  Jane Fonda,  Ade Rai,  Viki  Burki,  dan  Miyabi.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan tokoh Pak RT mempunyai karakter sifat yang bijaksana, bertanggung jawab dan tidak suka main hakim sendiri .
Kelebihan lain dari Gusmel Riyad adalah dalam hal penggunaan pilihan kata. Pilihan kata yang digunakan pengarang sangat jelas, lugas, dan sederhana. Namun, kesederhanaan pilihan kata yang digunakan tidak menyebabkan cerita terkesan biasa-biasa saja tetapi dengan kesederhanaannya dalam mnggunakan pilihan kata dapat membuat pembaca, khususnya pembaca awam dapat dengan mudah memahami cerita yang dimaksud pengarang. Walaupun pilihan kata yang digunakan sederhana tetapi kata-kata sederhana tersebut mampu mendeskripsikan setting dan karakter tokoh dengan jelas.
 Pengarang dalam naskah drama ‘Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi’ memang memiliki kelebihan di dalam mendeskripsikan setting dan karakter tokoh. Hal ini bukan berarti pengarang terlepas dari kekurangan. Di balik kepiawaiannya dalam menggambarkan karakter tokoh tersimpan satu kekurangan yaitu, pengarang cenderung memberikan karakter sifat atau perilaku yang bernilai negatif. Misalnya saja pada tokoh Ibu-Ibu dan Lelaki yang cenderung mempunyai sifat yang kurang baik. Perilaku Ibu-ibu yang sepertinya hanya memiliki kebiasaan buruk dalam hidupnya, seperti senang berteriak-teriak dan selalu menyalahakan orang lain. Pengarang juga membiarkan tokoh-tokohnya, terutama kaum lelaki yang terlena dalam dunia imajinasi hanya dengan mendengarkan suara nyayian di kamar mandi, seakan-akan mereka kehausan akan ‘sex’. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.
Ø  IBU-IBU        
Kami ibu-ibu sepanjang gang ini sudah sepakat, dia harus diusir!
IBU-IBU  (Bersahutan)
Ya, di usir!!
PAK RT         
lho, lho, lho, sabar dulu. Semuanya harus dibicarakan baik-baik. Dengan musyawarah, dengan Mufakat, jangan main hakim sendiri. Dia kan tidak membuat kesalahan apa-apa? Dia hanya menyanyi di kamar mandi.  Yang salah adalah imajinasi suami ibu-ibu  sendiri, kenapa
harus  membayangkan  adegan-adegan erotis?  Banyak  penyanyi Jazz suaranya serak-serak basah,  tidak menimbulkan masalah.  Padahal lagu-lagunya tersebar ke seluruh dunia. 
IBU-IBU       
Ooo itu lain sekali pak. Mereka tidak menyanyikannya di kamar mandi dengan iringan bunyi jebar-jebur. u
IBU-IBU       
Tidak ada bunyi resluiting!
IBU-IBU       
Tidak ada bunyi sabun menggosok kulit!
IBU-IBU       
Tidak ada bunyi karet celana dalam.
IBU-IBU       
Nyanyian dikamar mandi yang  ini berbahaya, karena ada  unsur  telanjangnya  Pak!  Porno!  Pokoknya  kalau  Pak  RT  tidak  mengambil tindakan, kami sendiri yang akan beramai-ramai melabraknya!
IBU-IBU     (Beramai-Ramai)
Ya! Betul!










Ø  BELUM   HABIS   KALIMAT   SUAMI  ITU, KETIKA   ISTRINYA   BERTERIAK   KERAS SEKALI, SEHINGGA TERDENGAR SEPANJANG GANG.
ISTRI         
Tolongngngngng! Suami saya berkhayal lagi! Tolongngngngng!

TERNYATA     TERIAKAN    ITU  BERSAMBUT.     DARI   SETIAP   TERAS   RUMAH,
TERDENGAR TERIAKAN PARA IBU MELOLONG-LOLONG.
IBU-IBU       
Tolongngngngng!  Suami  saya memanggil-manggil nama  wanita itu. Tolongngngngng!
IBU-IBU       
Tolongngngngng! Suami  saya  membayangkan   adegan   seru lagi dengan wanita itu! Tolongngngngng!

Alangkah lebih baik naskah drama tersebut, andaikata pengarang menceritakan kehidupan masyarakat dengan melihat sisi baik perilaku tokohnya. Pengarang tidak hanya menjelek-jelekkan perilaku tokohnya dalam naskah drama tersebut, melainkan juga memunculkan kebaikan perilaku yang dimiliki tokoh walau hanya sedikit saja.

Naskah drama tersebut sangat menarik untuk dibaca. Pendeskripsian setting, tokoh dan prilakunya, membuat cerita tersebut sangat menarik. Pilihan kata yang digunakan begitu sederhana sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami ceritanya, khususnya pembaca awam. Di sisi lain, naskah drama tersebut akan lebih menarik lagi, jika pengarang menampilkan perilaku baik si tokoh, walau hanya sedikit. Mengingat naskah drama dapat digunakan sebagai cermin realitas kehidupan, sudah pasti tidak selamanya penuh dengan sisi keburukan, melainkan ada kebaikan yang dimiliki oleh tokoh-tokoh di dalam naskah drama tersebut.

No comments:

Post a Comment