ANALISIS
NASKAH DRAMA "BILA MALAM BERTAMBAH MALAM"
Oleh
Novi
Indriani
Karya
sastra pada umumnya menceritakan kenyataan hidup dalam bentuk artistik sehingga
kehadirannya mempunyai arti tersendiri bagi si pembaca atau si penikmatnya.
Drama sebagai karya sastra tidak terlepas dari pembicaraan di atas.Dalam drama,
masalah kehidupan dan kemanusiaan yang dikemukakan biasanya tidaklah terlepas
dari aspek-aspek sosial masyarakat dalam hubungan manusia dengan manusia
lainnya.Drama juga menyajikan aspek-aspek perilaku manusia terhadap jenisnya
dalam kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Drama juga dapat didefinisikan sebagai cerita
yang dipertunjukkan karena pada dasarnya drama merupakan dialog dari tokoh
dalam cerita yang diperankan dalam panggung. Drama, sebagai suatu genre sastra
mempunyai kekhususan dibandingkan dengan genre sastra lain, layaknya piuisi dan
fiksi.Kekhususan drama disebabkan tujuan drama ditulis oleh pengarangnya tidak
hanya berhenti sampai pada tahap pembeberan peristiwa untuk dinikmati secara
artistik imajenatif oleh pembacanya, melainkan juga harus dilanjutkan pada
sebuah pementasan secara visual di atas panggung pertunjukkan. Kekhususan drama
inilah yang menjadikan drama sebagai genre sastra yang berorientasi pada seni
pertunjukkan dibanding genre sastra lain. Untuk itulah, drama dapat dianggap
sebagai suatu karya yang memiliki dua dimensi, yakni dimensi sastra dan dimensi
seni pertunjukkan.
Setiap
naskah drama memiliki keunikan tersendiri bergatung pada penulis drama
sendiri.Naskah drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya memiliki daya
tarik dalam hal amanat bagi pembaca.Oleh karena itu, penulis memilih pendekatan
pragmatik untuk menganalisis naskah drama Bila Malam Bertambah Malam.Semakin
banyak nilai pendidikan moral, budaya, politik dan atau agama yang terdapat
dalam karya sastra dan berguna bagi pembacanya, makin tinggi nilai karya sastra
tersebut.
Bagaimanakah
apresiasi naskah drama Bila Malam Bertambah Malam dikaji dengan pendekatan
pragmatik?
Sinopsis
Naskah Drama Bila Malam Bertambah Malam
Drama
Bila Malam Bertambah Malam ini menceritakan seorang janda yang begitu
membanggakan kebangsawanannya.Ia hidup di rumah peninggalan suaminya. Gusti
Biang adalah janda almarhum I Gusti Rai seorang bangsawan yang dulu sangat
dihormati karena dianggap pahlawan kemerdekaan. Gusti Biang hanya tinggal
bersama dengan Wayan, seorang lelaki tua yang merupakan kawan seperjuangan I
Gusti Ngurah Rai dan Nyoman Niti, seorang gadis desa yang selama kurang lebih
18 tahun tinggal di purinya. Sementara putra semata wayangnya Ratu Ngurah telah
lima tahun meninggalkannya karena sedang menuntut ilmu di pulau Jawa.
Sikap
Gusti Biang yang masih ingin mempertahankan tatanan lama yang menjerat manusia
berdasarkan kasta, membuatnya sombong dan memandang rendah orang lain. Nyoman Niti
yang selalu setia melayani Gusti Biang, harus rela menelan pil pahit akibat
sikap Gusti Biang yang menginjak-injak harga dirinya. Nyoman Niti sebenarnya
ingin meninggalkan puri itu karena ia sudah tidak sanggup menahan radang
kemarahan terhadap Gusti Biang. Namun, niatnya selalu urung manakala Wayan yang
selalu baik, menghiburnya dan membujuknya untuk bersabar dan tetap setia
menjaga Gusti Biang demi cintanya pada Ratu Ngurah. Nyoman Niti tak kuasa lagi
menahan emosi yang bertahun-tahun ia pendam manakala Gusti Biang benar-benar
menindasnya. Gusti Biang menuduh Nyoman akan meracuninya dengan obat-obatan.
Akhirnya Nyoman Niti pun bergegas meninggalkan puri itu.Wayan pun mencoba
menahan kepergiannya tapi alangkah terkejutnya Nyoman ketika Gusti Biang membacakan
hutang alias biaya yang dikeluarkannya membiayai Nyoman selama kurang lebih 18
tahun.Nyoman tidak menyangka Gusti Biang setega itu padanya hingga akhirnya
Nyoman pergi dengan berurai air mata dalam suasana malam yang sunyi.Wayanpun
akhirnya juga diusir oleh Gusti Biang setelah bertengkar sengit tentang
persoalan Nyoman dan Ratu Ngurah; dan suami Gusti Biang.Setelah kejadian itu,
Ratu Ngurah datang dan bertengkar dengan Gusti Biang begitu mengetahui Nyoman
telah pergi.
Konflik
semakin tajam mengenai persoalan bedil. Ngurah dan Gusti Biang meminta Wayan
mengembalikan bedil yang akan dibawanya pergi, karena bedil itu adalah peluru
yang bersarang di tubuh Gusti Ngurah. Wayan akhirnya mengungkapkan bahwa dialah
yang menembak Gusti Ngurah yang menjadi pengkhianat.Wayan juga mengemukakan
kenyataan bahwa dialah ayah kandung Ratu Ngurah. Wayanlah yang selalu memenuhi
tugas sebagai suami bagi istri-istri I Gusti Ngurah Ketut Mantri yang berjumlah
lima belas karena Gusti Ngurah seorang wandu. Wayan pun menyuruh Ngurah pergi
mengejar cintanya yaitu Nyoman Niti.Ia juga mengingatkan cinta yang tak sampai
antara dirinya dan Gusti Biang hanya karena perbedaan kasta yang membuat
keduanya begitu menderita. Hubungan Ratu Ngurah dan Nyoman akhirnya direstui
oleh Gusti Biang.
Pendekatan
Pragmatik
Interpretasi
Naskah Drama Bila Malam Bertambah Malam
Naskah
drama Bila Malam Bertambah Malam ini mengisahkan tentang percintaan yang
terkait dengan perbedaan kasta. Nyoman yang tinggal di puri selama 18 tahun dan
berasal dari kasta sudra dan Ratu Ngurah, majikannya saling mencintai. Gusti
Biang, Ibu Ratu Ngurah karena kesombongan akan kastanya sebagai istri almarhum
seorang pahlawan dari ksatria, tak merestui mereka. Drama Bila Malam Bertambah
Malam memuat suatu kehidupan yang memandang tingkat manusia dari kasta-kasta.
Dalam drama ini manusia yang satu dengan
manusia yang lain berbeda, dan perlakuan yang diberikan antara orang
yang kastanya tinggi dengan orang yang
kastanya rendah berbeda. Berikut kutipan dialog dalam drama Bila Malam
Bertambah Malam.
WAYAN
Gusti, Nyoman
adalah tunangan Ngurah,
calon menantu Gusti Biang
sendiri, berani sumpah, Nyoman adalah
tunangan Ngurah. Ratu
Ngurah sendiri yang mengatakannya. “Aku akan mengawini Nyoman Bape”
katanya. “Biar hanya
orang desa, pendidikannya rendah
tapi hatinya baik,
daripada ...” biar dimakan leak. Demi apa saja!
GUSTI
BIANG
Tidak, semua
itu hasutan. Anakku
tidak akan kuperkenankan kawin
dengan bekas pelayannya. Dan, kami
keturunan ksatria kenceng.
Keturunan raja-raja Bali yang tak
boleh dicemarkan oleh darah sudra.
WAYAN
Tapi
kalau Ratu Ngurah menghendaki, bagaimana?
GUSTI
BIANG
Bisa saja
dipelihara sebagai selir.
Suamiku dulu memelihara lima
belas orang selir.
Kalau tidak, jangan mendekati
anakku.
WAYAN
Tapi
mereka saling mencintai!
GUSTI
BIANG
Cinta?Apa itu
cinta, itu hanya
ada dalam kidung-kidung
Smarandanamu.
Naskah
Drama Bila Malam Bertambah Malam dengan Pendekatan Pragmatik
Naskah
drama Bila Malam Bertambah Malam menceritakan tentang hal yang terjadi akibat
perbedaan kasta. Gusti Biang yang notabene terlahir dari kasta ksatria, mau
tidak mau harus menuruti nurani dan logika dengan meninggalkan kehormatannya,
atas nama cinta. Perlakuan Gusti Biang terhadap Nyoman dan Wayan sangatlah
kasar seperti yang terdapat dalam kutipan drama berikut.
GUSTI
BIANG
Tua
bangka, ke mana saja kau tadi, kenapa baru datang?
WAYAN
Tiyang
ketiduran di gudang.
GUSTI
BIANG
Kejar
setan itu, putar lehernya! .. Kejar dia goblok!
WAYAN
Mana
ada setan sore-sore begini Gusti?
GUSTI
BIANG
Kejar
perempuan setan itu.
WAYAN
Perempuan,
perempuan yang mana Gusti?
GUSTI
BIANG
Begundal
itu! Masukkan dia ke gudang!
WAYAN
Maksud
Gusti, Nyoman?
GUSTI
BIANG
Usir
dia dari rumah ini!
WAYAN Tetapi ... tetapi ...
GUSTI
BIANG
Tua bangka,
pukul dia sampai mati,
putar lehernya. Diam saja seperti
kambing!
WAYAN (Tertawa)
Gusti,
Gusti, tidak ada kambing di sini!
GUSTI
BIANG
Kau
juga tidak waras!
Kutipan
drama di atas menjelaskan bahwa Gusti Biang merendahkan Wayan dan Nyoman
melalui perilaku dan ucapannya karena perbedaan kasta.Dimana sistem semacam
ini, telah menempatkan manusia pada hirarki yang semata didasarkan pada faktor
keberuntungan. Dalam artian, ketika seseorang terlahir dari rahim brahmana atau
ksatria, otomatis dia akan lebih terhormat dibanding mereka yang lahir dari
seorang waisya atau sudra. Dalam drama ini juga diceritakan tentang Ayah Ratu
Ngurah yang seorang pahlawan tetapi sebenarnya adalah penghianat, seperti yang tercantum dalam kutipan dialog
di bawah ini.
NGURAH
Bape bilang
ayah saya penghianat?
Kenapa Bape
WAYAN membeo
kata orang yang
iri hati? Bape sudah bertahun-tahun di sini mengapa mau
merusak nama baik keluarga
kami?
SALING
BERPANDANG-PANDANGAN
WAYAN (Dengan
tegas)
Tiyang tahu
semuanya, tu Ngurah. Sebab tiyang
yang telah mendampinginya setiap saat
dulu. Sejak kecil
tiyang sepermainan dengan
dia, seperti tu
Ngurah dengan Nyoman.
Tiyang tidak buta huruf
seperti disangkanya. Tiyang
bisa membaca dokumen-dokumen dan
surat-surat rahasia yang ada
di meja kerjanya.
Siapa yang membocorkan
gerakan Ciung Wanara
di Marga dulu? Nica-nica itu
mengepung Ciung Wanara yang
dipimpin oleh pak Rai, menghujani dengan
peluru dari berbagai penjuru,
bahkan dibom dari
udara sehingga kawan-kawan
semua gugur. Siapa
yang bertanggung jawab
atas kematian sembilan
puluh enam kawan-kawan yang
berjuang habis-habisan itu? Dalam
perang puputan itu
kita kehilangan Kapten Sugianyar,
kawan-kawan tiyang yang paling baik,
bahkan kehilangan pak
Rai sendiri. Dialah yang telah berkhianat, dialah yang
telah melaporkan gerakan itu semua kepada Nica.
GUSTI
BIANG
Tidak! Itu
tidak benar! Suamiku seorang
pahlawan Ngurah usir dia.
Naskah
drama Bila Malam Bertambah Malam ini bukan semata ingin menentang apa yang
disebut sebagai budaya. Dari analisis fakta-fakta tersebut, naskah drama ini
menyampaikan kepada pembaca bahwa siapapun orangnya, dan dari rahim siapa ia
tercipta, tetaplah seorang manusia dan harus diperlakukan sebagaimana mestinya
manusia. Tak peduli apakah orang kaya maupun orang miskin, tetap harus saling
menghargai karena hidup tidak dapat lepas dari orang lain.
Pahlawan
yang sebenarnya adalah penghianat yang diceritakan dalam naskah drama ini
menyampaikan terhadap pembaca bahwa orang-orang terkadang menutup mata terhadap
kesalahan seseorang yang dihormati karena tahtanya, Penghianat-penghianat
dianggap orang sebagai pahlawan sedangkan yang benar-benar berjasa dilupakan
orang dan terkadang pula orang yang selama ini terkenal baikpun belum tentu
sebenarnya adalah orang yang baik.
Naskah
drama Bila Malam Bertambah Malam menyampaikan kepada pembaca tentang bagaimana
semestinya berperilaku kepada sesama manusia dan bahwa seorang yang dianggap
terhormatpun tak luput dari kesalahan.
Naskah
drama Bila Malam Bertambah Malam memiliki banyak kaitannya dengan kedudukan
manusia.Naskah drama ini menceritakan tentang cinta yang terhalang oleh
perbedaan kasta.Pendekatan pragmatik digunakan menganalisis naskah drama Bila
Malam Bertambah Malam ini untuk menemukan hal yang didapat oleh pembaca.
Melalui pendekatan pragmatik yang digunakan, dapat diketahui bahwa hal yang
disampaikan kepada pembaca ialah bahwa kedudukan manusia adalah sama, bagaimana
semestinya berperilaku kepada sesama manusia dan bahwa seorang yang dianggap
terhormatpun tak luput dari kesalahan.
No comments:
Post a Comment